Rabu, 09 Februari 2011

International Trade in Health Services and Workforce

Part I : International trade in health services

Bentuk persetujuan dalam perdagangan jasa (termasuk jasa kesehatan) yang diatur oleh WTO (World Trade Organization) adalah sebagai berikut:
1.      Cross-border trade

Konsepnya adalah perdagangan jasa lintas batas negara. Contoh perdagangan jasa yang paling terkenal dalam kelompok ini adalah :
-          Telediagnosis,  yang paling banyak diselenggarakan oleh India.
Misalnya, diperoleh hasil gambar radiologi dari pasien di USA, namun di RS tersebut tidak ada dokter ahli radiologi, lalu gambar radiologi itu dikirim ke India via internet, di India gambar radiologi itu diinterpretasi oleh dokter ahli radiologi tentunya sesuai dengan keadaan klinis, lalu hasilnya dikembalikan ke USA. Mungkin kita bertanya, kenapa RS di USA nggak punya Sp.Radiologi sendiri? Kenapa harus repot-repot menginterpretasi ke India dulu? Alasannya adalah, RS di USA itu dengan sengaja memang tidak mempunyai dokter Sp.Radiologi, dengan alasan efisiensi biaya, soalnya kalo di USA untuk menggaji seorang dokter spesialis mungkin sampe sekian ribu $US, tapi kalo dengan menggaji dokter spesialis di India bisa dengan ratus $US saja, kan lebih irit tuh.. Lagian dengan biaya yang lebih murah mereka mendapatkan kualitas yang hampir sama dengan di USA karena dokter-dokter di India itu juga kebanyakan lulusan USA, jadi mereka bisa dianggap setara dengan dokter di USA.
-          Costumer-interaction center
Konsepnya seperti drive-thru di Mc.X, bedanya lintas negara (bukan dari lobi depan ke dapur sperti di Mc.X). Jadi kita menginginkan jasa pelayanan kesehatan di sebuah rumah sakit, oleh receiver/penerima pasien informasi kebutuhan kita disambungkan via mesin ke suatu Negara lain dan kita dilayani oleh jasa pelayanan dari Negara lain tersebut, tapi kita tidak tahu kalo kita itu tersambung dengan orang dari Negara lain karena orang yang menjawab pertanyaan kita itu hampir sama dengan orang yang biasa kita jumpai di Negara kita. Misal, kita mau tanya-tanya tentang pelayanan kesehatan di sebuah RS di USA via telepon, ternyata telepon kita disambungkan ke India tapi kita nggak menyadari karena logatnya nggak berbeda.
-          Medical transcription
Misal, seorang dokter ahli visite ke bangsal, setelah pemeriksaan dia nggak menulis rekam medis tapi dia merekam hasil pemeriksaanya dengan digital recorder, terus file rekamannya dikirim ke India untuk ditanskripsikan oleh tenaga kerja di sana, sehingga hasil rekaman tadi diubah ke bentuk rekam medis konvensional.
Seberapa besar sih perkembangan perdagangan jasa di kelompok ini?
Cross border revenue (US$ million)
Service
2000
2005
Customer-interaction center
60
2250
Medical transcription
28
800
Financial and accounting services
50
375
Medical billing and collection
3
75
Medical claims processing
13
30
Pre-press and digital pre-media
45
200
Geographic information system
-
50
Distance learning
60
150
Human resources services
-
115
Litigation support services
3
27
Total
264
4072
Oleh karena perkembangannya yang sangat pesat dibutuhkan peraturan yang memperlonggar agar hubungan perdagangan jasa ini lebih bisa berkembang ke depannya. Masalahnya adalah jika ada masalah hukum (misdiagnosis/misinterpretasi), bisakah dokter yang di luar negeri itu dituntut? Atau masalah klaim asuransi bagaimana pengaturannya?
2.      Consumption abroad

Prinsipnya adalah pasien yang mau berobat harus datang ke negara penyedia jasa pelayanan kesehatan yang diinginkan. Untuk memperdalam pemahaman kita mengenai konsep ini, perhatikan data berikut:
a.      Geographical distribution of international patients in Malaysian hospitals in 2006
Dari diagram lingkaran terlihat kalo pasien internasional di Malaysia paing banyak berasal dari Indonesia (sekitar 70%).
b.      Number of Indonesian patients seeking care at hospitals in Malaysia and Singapore
Dari grafik terlihat kalau dari tahun 2006-2008 jumlah pasien Indonesia yang datang ke Singapura semakin menurun, sedangkan pasien yang ke Malaysia meningkat.
c.       Revenue (US$) received by hospitals in Malaysia and Singapore from Indonesian patients.
Dari grafik terlihat kalau pendapatan Singapura dari pasien Indonesia meningkat dari tahun 2006-2008, sedangkan pendapatan Malaysia tidak berubah. Mengapa bisa demikian?  Hal ini karena perbedaan segmen pasar, dimana Malaysia menyasar segmen menengah ke bawah, sehingga walau pasiennya bertambah banyak, pendapatannya tidak meningkat linier. Di lain pihak, Singapura menyasar segmen menengah ke atas sehingga pendapatannya menigkat walau dari segi jumlah pasien menurun. For Your Information: Indonesians spend > US$ 1 billion annually for medical expenses overseas.
d.      Medical tourism snapshot (2007)
Country
Earnings (US$)
Number of
foreign patients
Origin of patients
Specialty
Thailand
1.1 billion
420,000
Japan, USA, South
Asia, UK, Middle
East, ASEAN
Cosmetic and sex change surgery
Singapore
1.2 billion
348,000
Indonesia,
Malaysia, Middle
East
Cardiac and neurosurgery,
joint replacements,
liver transplants
Malaysia
78 million
341,288
Indonesia,
Singapore, Japan,
India, Europe
Cardiac and Cosmetic surgery
e.      Cost of medical procedures (US$)
Procedure
Thailand
India
Singapore
USA
UK
Heart-by-pass graft
surgery
7.894
6.000
10.417
23.938
19.700
Heart valve replacement
10.000
8.000
12.500
200.000
90.000
Angioplasty
13.000
11.000
13.000
31.000 - 70.000
-
Hip replacement
12.000
9.000
12.000
22.000 – 53.000
-
Hysterectomy
10.000
-
13.000

-
Bone-marrow transplant
-
30.000
-
250.000 – 400.000
150.000
Liver transplant
-
40.000 – 69.000
-
300.000 – 500.000
200.000
Neurosurgery
-
800
-
29.000
-
Knee surgery
8.000
2.000 – 4.500
-
16.000 – 20.000
12.000
Cosmetic surgery
3.500
2.000
-
20.000
10.000
f.        Price comparisons (US$)
Country
Coronary by pass graft surgery
Single private room hospital /night
Malaysia
6.315
52
Singapore
10.417
229
Thailand
7.894
55
United Kingdom
19.700
-
United States
23.938
1.351

3.      Commercial presence
Prinsipnya adalah suatu negara asing mendirikan jasa pelayanan kesehatan di negara lain, misal RS International. Di Indonesia, International Hospital masih sekitar 1% dari total bed, tapi kalo RS “Internasional” sudah banyak. Di Filipina, 2 dari 19 Health Maintenance Organizations (HMO) dimiliki oleh pihak asing. Di Thailand, investasi asing sekitar 3% dari total investasi di RS Swastam di Thailand. Investasi asing di RS di Indonesia telah ada sejak tahun 1993.

4.      Natural presence
Prinsipnya, seorang tenaga medis pergi ke negara lain untuk memberikan jasa pelayanan kesehatan, (dengan kata lain dia menjadi TKI) . ASEAN termasuk wilayah pengekspor tenaga kesehatan terbesar kedua di dunia. Filipina dan Indonesia mengirim perawat dan bidan dalam jumlah besar ke seluruh dunia (perawat Indonesia banyak yang bekerja di Jepang). Konsep perdagangan jasa kesehatan ini didorong oleh kurangnya tenaga kesehatan di negara yang lebih kaya.
a.      Jumlah dokter dan perawat yang bekerja di OECD
Negara
Doctor trained abroad
Nurses trained abroad
Jumlah
Persentase
Jumlah
Persentase
Australia
11,122
21
NA
NA
Canada
13,620
23
19,061
6
Finland
1,003
9
140
0
France
11,269
6
NA
NA
Germany
17,318
6
26,284
3
Ireland
NA
NA
8,758
14
New Zealand
2,832
34
10,616
21
Portugal
1,258
4
NA
NA
UK
69,813
33
65,000
10
USA
213,331
27
99,456
5

b.      Passing rates Perawat Indonesia
Tahun
Negara
Jumlah Perawat Pelamar
Jumlah Perawat Lulus
Passing rate (%)
1996
United Emirat Arab (UEA)
120
11
9.1
1997
UEA
123
17
13.8
1998
UEA
Belanda
600
300
143
60
23.8
20.0
1999
UEA
300
50
16.6
2000
UEA
Kuwait
315
726
6
241
19.0
28.9
2001
Kuwait
768
210
27.3
2002
Kuwait
UK
754
19
241
4
32.1
2.1
2003
-
-
-
-
2004
Saudi Arabia
120
58
48.3
2005
Saudi Arabia
179
107
59.7
Mengapa perawat Indonesia lebih diterima di negara Timur Tengah?  Hal ini dikarenakan selain kedekatan dari sisi agama, pemahaman bahasa, juga karena pasiennya kebanyakan orang Indonesia juga yang bekerja di sana (TKI / TKW).
Part II  : Public health challenges and response
a.      Global distribution of health workforce

Area WHO
Total tenaga Kerja
Penyedia Jasa
Manajemen
Jumlah
Kepadatan
Jumlah
%tase
Jumlah
%tase
Afrika
1,640,000
2.3
1,360,000
83
280,000
17
Timur Tengah
2,100,000
4.0
1,580,000
75
520,000
25
Asia Tenggara
7,040,000
4.3
4,730,000
67
2,300,000
33
Pasifik Barat
10,070,000
5.8
7,810,000
78
2,260,000
23
Eropa
16,630,000
18.9
11,540,000
69
5,090,000
31
Amerika
21,740,000
24.3
12,460,000
57
9,280,000
43
TOTAL
59,220,000
9.8
39,470,000
67
19,750,000
33

b.      Countries with critical shortage of health workforce (doctors, nurses, midwives)
Negara-negara yang kekurangan tenaga kesehatan kritis adalah negara-negara di Asia Tenggara dan Selatan, Afrika bagian Tengah, dan Amerika Latin bagian barat serta Amerika Tengah.
c.       Global distribution of health workforce (doctors, nurses, midwives) shortage
Area WHO
Jumlah negara
In countries with shortage
Total
Kekurangan
Total stock
Kekurangan
Peningkatan persentase yang dibutuhkan
Africa
46
36
590,198
817,992
139
Americas
35
5
93,603
37,886
40
South-East Asia
11
6
2,332,054
1,164,001
50
Europe
52
0
NA
NA
NA
Eastern Mediterranean
21
7
312,613
306,031
98
Western Pacific
27
3
27,260
32,560
119
TOTAL
192
57
3,335,728
2,358,470
70

Tenaga kesehatan selalu berkurang karena:
-          pensiun
-          penganiayaan, sakit, meniggal
-          pindah kerja
-          migrasi (ke wilayah/Negara lain)
Sekarang kita lihat  mengapa banyak tenaga kesehatan yang bekerja di luar negerinya, contoh kasus adalah negara – negara di Afrika (yang kebanyakan negara miskin dan di negerinya sendiri masih kekurangan tenaga medis). Jumlah dokter Afrika yang bekerja di luar negerinya:
Negara
Jumlah dokter di dalam negeri
Dokter bekerja di 8 negara OECD
Jumlah
Persentase
Angola
881
168
19
Kamerun
3,124
109
3
Ethiopia
1,936
335
17
Ghana
3,240
926
29
Mozambique
514
22
4
Nigeria
34,293
4,261
12
Afrika Selatan
32,973
12,136
37
Uganda
1,918
316
16
Tanzania
822
46
6
Zimbabwe
2,086
237
11
TOTAL
82,417
18,556
23

Mengapa tenaga kerja kesehatan (di Afrika) bermigrasi?
-          Yang dicari di negara tujuan: Gaji yang lebih besar, lingkungan yang lebih aman, kondisi tempat tinggal, ingin menabung, ingin meng-upgrade kualifikasi.
-          Alasan meninggalkan negara asal: kurangnya fasilitas , karir yang tidak jelas, tidak ada masa depan, beban kerja yang besar, waktu kerja, layanankesehatan yang menurun, kondisi ekonomi yang menurun, manajemen yang buruk, dll.
Masalah yang nyata di negara kita adalah : Proporsi tenaga kesehatan terkonsentrasi di kota, paling banyak adalah dokter, perawat, lalu tenaga kesehatan lain (nutrisionis, laboran).
Mengapa bisa demikian?  Bisa kita lihat dari gambaran berikut:

MOPH (National Chest Hospital)
Teaching hospital (Chulalongkorn & Siriraj)
International Hospital (Bangkok General Hospital)
Jumlah bedah jantung per tahun
900
800 - 1200
200 – 250
Jumlah ahli bedah jantung yang aktif
4 - 5
8 – 9
7
Beban kerja tiap tahun per ahli bedah
200
100 - 134
28 – 35
Total pendapatan bulanan (Baht)
<100.000 (gaji pokok dan insentif per kasus 7200 Baht)
200.000 (gaji pokok dan insentif lainnya)
400.000 (40.000 – 60.000 Baht per operasi)
Terlihat bahwa jumlah operasi paling banyak di RS Pemerintah, akan tetapi tenaga kesehatannya justru paling sedikit di RS Pemerintah, sehingga ebeban kerjanya juga paling tinggi di RS Pemerintah padahal gajinya paling kecil di RS Pemerintah. Hal ini sangat berbeda dengan di RS Internasional dimana beban kerja paling sedikit tapi gaji paling besar. Otomatis, hal ini akan menimbulkan kecemburuan social dan tenaga kesehatana akan beralih ke sektor swasta. (bayangkan saja sendiri, misal teman seangkatan yang nggak pintar-pintar amat T.T, yang koassnya (ntar) ternyata pato kiri, gara2 nasib/link keterima di swasta, trus terjadi hal seperti di tabel di atas, nggak adil kan???)
Efek negatif dari consumption abroad:
-          Lebih dari 100 000 pasien mencari pengobatan di Thailand
-          Mengalirnya ahli penyakit dalam hingga 700 dokter ke negara lain
-          Eksaserbasi kurangnya professional medis, khususnya di sektor public dan area pedalaman.
Pengaruh Potensial dari Perdagangan Jasa Kesehatan dan Pilihan Kebijakan untuk Solusinya
Pengaruh
Pilihan Kebijakan
Positif
Negatif
Dokter-dokter yang biasanya ingin migrasi dirangsang untuk tinggal di negeri sendiri dengan gaji yang lebih tinggi dan prospek karir yang lebih baik.
Dokter-dokter yang lain (yang sebelumnya ingin bekerja di negeri sendiri) jadi ikut-ikutan terpikat dari sektor public ke swasta.
Di depan umum diwajibkan semua dokter spesialis harus bekerja di sektor publik (dalam hitungan jam tertentu) sebelum bekerja di sektor swasta/ mandiri.
Teknologi dan peralatan canggih tersedia untuk pasien lokal
-    Hanya bisa diakses oleh orang mampu
-    Membludaknya pasien lokal
-    Mekanisme pembiayaan yang berpihak pada orang miskin
-    RS swasta diwajibkan untuk menyediakan sekian persen dari  layanannya kepada pasien miskin (fungsi sosial RS)
-    RS swasta menyediakan prosedur spesialis yang berbeda kepada pasien lokal
Pasien asing menghasilkan devisa kepada negara tujuan
Pendapatan ekonomi hanya diperoleh investor swasta.
Diberlakukannya pajak untuk wisata kesehatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar